Postingan

Bukan Sepasang yang Melawan.

“katanya mau jadi kaya Sekar?” “sapa yang bilang?” “kamu di twitter” “ah jangan jadi gitu dulu, orang gaada pasangannya” “ekheemm…” Jika kamu adalah El, maka aku adalah Sekar Indurasmi. Bedanya kita ga ngapa-ngapain, ga progresif, dan ga berpasangan. Aku berharap  “ekheemm…”- mu itu hanya bahan canda dan bukan kode, apalagi sepik-sepik buaya. Jika memang pikiran negatifku yang menang, lebih baik kita cukupkan, aku sudah lelah dengan siklus jatuh hati, berbagi kasih sayang, mulai banyak masalah dan berujung dengan kehilangan.

sayat.

meratapi takdir dengan kecemasan-kecemasan baru yang bahkan tak pernah ku inginkan tuk hinggap di kepala, di ingatan, di dalam pikiran, dan di antara luka-luka lama yang mengering, mengapa sayatan-sayatan baru itu kau buat, sayang? persetan dengan mengapa harus ada keterkaitan antara perikatan dengan cinta, semakin kamu memaksakan untuk terikat maka benarlah kamu akan benar terikat, namun ikatan itu kini ada di lehermu, ia sudah siap untuk menggantungmu bersama harpan-harapan kosong, dengan angan-angan, dengan khayalan semu, berdua. — kita bukan cenayang, dan pahitnya, masa depan hanyalah ilusi. lalu sekarang  a pa? pertanyaan “kita ini apa?” memang sudah terjawab sejak awal, mau beralasan apa lagi untuk merasa terluka? tidak ada. aku yang terlalu takut untuk memulai perikatan baru dan kamu yang belum selesai dengan segala kenangan baik-burukmu, kita sama-sama masih punya rasa sakit dari masa lalu, kita masih belum sembuh sepenuhnya. yang kemarin itu tidak boleh dibenarkan, karena aku

Jumpa.

  “Jika hidup adalah tentang banyaknya kemungkinan, maka kamu adalah yang paling sedikit kata ‘tapi’ di dalamnya.”